Karangjambu — Menindaklanjuti laporan dari SMP Negeri 2 Karangjambu kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga serta BPBD, terkait kondisi tanah longsor di area belakang sekolah, pada hari Selasa (4/11/2025) dilakukan tinjauan lapangan dan perencanaan penanganan teknis.
Kegiatan ini melibatkan Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, serta Tim Geologi dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto.
Longsor yang telah terjadi beberapa waktu lalu itu menyebabkan sebagian lahan di sekitar sekolah mengalami ambles dan retakan tanah, yang berpotensi membahayakan lingkungan sekolah jika tidak segera ditangani. Meski kondisi bangunan sekolah masih aman, pihak sekolah bersama dinas dan tim ahli berupaya menyusun rencana mitigasi jangka panjang untuk mencegah kerusakan lebih luas.
Kepala SMP Negeri 2 Karangjambu, Priyo Patmono, S.Pd., menjelaskan bahwa laporan kepada dinas dan BPBD merupakan langkah awal agar ada pendampingan teknis yang tepat.
“Kami ingin memastikan keamanan seluruh warga sekolah. Setelah laporan kami diterima, alhamdulillah langsung direspons cepat oleh Dinas Pendidikan melalui Kasi Sarpras dan didukung Tim Geologi UNSOED,” ungkapnya.
Tim Geologi UNSOED melakukan observasi mendalam, pengukuran struktur tanah, serta analisis arah pergerakan air bawah tanah. Hasil awal menunjukkan perlunya pembangunan talud penahan tanah, sistem drainase yang lebih efektif, serta penghijauan di sekitar tebing sekolah.
Dalam kesempatan yang sama, Kasi Sarpras Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan, akademisi, dan pemerintah daerah.
“Kami menindaklanjuti laporan sekolah dengan menghadirkan tim ahli agar penanganan dilakukan secara ilmiah, aman, dan berkelanjutan,” ujarnya.




.jpeg)

.jpeg)










