Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah, Bapak Priyo Patmono, S.Pd., yang dalam sambutannya menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya melahirkan generasi pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.
“Teknologi boleh semakin maju, tetapi nilai kejujuran, tanggung jawab, dan akhlak tetap harus menjadi pondasi utama seorang pemimpin. Di tengah derasnya arus informasi dan kecerdasan buatan, pemimpin yang sejati adalah mereka yang mampu menjaga keseimbangan antara hati dan pikiran,” ujar beliau penuh semangat.
Setelah pembukaan, kegiatan LDK OSIS dilanjutkan dengan rangkaian tiga materi utama yang disusun secara sistematis untuk membentuk jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, dan etika berorganisasi bagi para calon pengurus OSIS.
🧭 Materi 1: Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Organisasi
Pemateri: Priyo Patmono, S.Pd.
Pada sesi pertama, Bapak Priyo Patmono menyampaikan makna mendalam tentang arti kepemimpinan sejati. Ia menjelaskan bahwa pemimpin bukanlah seseorang yang hanya pandai memberi perintah, tetapi sosok yang mampu memberi contoh, melayani, dan menginspirasi orang lain untuk maju bersama.
Peserta diajak memahami nilai-nilai dasar kepemimpinan Islami seperti amanah, tanggung jawab, kejujuran, dan keberanian dalam mengambil keputusan. Melalui berbagai simulasi dan studi kasus ringan, peserta belajar bagaimana menghadapi tantangan dalam organisasi dengan sikap bijak dan penuh integritas.
“Tanggung jawab seorang pemimpin dimulai dari hal kecil — datang tepat waktu, menjaga amanah, dan menghargai setiap anggota tim. Dari kebiasaan itulah akan tumbuh karakter kepemimpinan sejati,” tegas beliau di akhir sesi.
⚖️ Materi 2: Organisasi OSIS, Etika, dan Disiplin Organisasi
Pemateri: Dwi Ranto Restuning Purba, S.Pd.
Sesi kedua disampaikan oleh Bapak Dwi Ranto Restuning Purba, S.Pd., yang membahas pentingnya memahami struktur organisasi OSIS serta etika dalam menjalankan tugas kepengurusan. Ia menjelaskan bahwa OSIS bukan hanya wadah kegiatan siswa, tetapi juga tempat belajar bagaimana bekerja sama, berkomunikasi dengan sopan, dan menjaga nama baik sekolah.
Peserta diberi pemahaman mendalam tentang fungsi setiap bidang OSIS, mulai dari Sekretaris, Bendahara, hingga bidang-bidang seperti Keagamaan, Olahraga, dan Kesenian. Tak hanya itu, pemateri juga menekankan pentingnya disiplin waktu, sopan santun, serta tata cara berbicara dan berperilaku di lingkungan organisasi.
Melalui sesi ini, peserta LDK diajak untuk menyadari bahwa disiplin bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk penghormatan terhadap tanggung jawab dan dedikasi terhadap organisasi.
“Etika dan disiplin adalah dua sayap yang akan membuat organisasi terbang tinggi. Tanpa keduanya, OSIS hanya akan menjadi nama tanpa makna,” pesan Bapak Dwi Ranto di akhir materinya.
⏳ Materi 3: Manajemen Konflik, Waktu, dan Administrasi Organisasi
Pemateri: Fathul Zakaria, S.Pd.
Materi terakhir yang tak kalah penting disampaikan oleh Bapak Fathul Zakaria, S.Pd., yang mengupas tuntas tentang manajemen konflik, pengaturan waktu, serta pengelolaan administrasi organisasi. Dalam penjelasannya, beliau menggambarkan bahwa setiap organisasi pasti menghadapi tantangan dan perbedaan pendapat. Namun, konflik bukan untuk dihindari — melainkan dikelola agar menjadi sarana belajar dan memperkuat kebersamaan.
Peserta diberikan contoh konkret cara menyelesaikan konflik dengan komunikasi efektif, musyawarah, dan sikap saling menghargai. Selain itu, beliau menekankan pentingnya manajemen waktu, agar pengurus OSIS mampu menyeimbangkan antara kegiatan belajar dan tanggung jawab organisasi.
Pada bagian akhir, peserta juga diajarkan bagaimana menyusun administrasi kegiatan OSIS yang tertib dan sistematis, mulai dari pembuatan laporan, surat menyurat, hingga dokumentasi kegiatan.
“Pemimpin yang baik bukan hanya pandai berbicara, tetapi juga rapi dalam mengelola waktu dan administrasi. Karena dari keteraturan akan lahir kepercayaan,” ungkap Bapak Fathul penuh makna.
Kegiatan LDK OSIS tahun 2025 ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Para peserta terlihat aktif bertanya, berdiskusi, bahkan berbagi pengalaman dalam kelompok kecil. Suasana keakraban dan semangat belajar tampak menyelimuti setiap sesi.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan akan lahir generasi pemimpin muda SMP Negeri 2 Karangjambu yang berintegritas tinggi, tangguh menghadapi perubahan zaman, serta tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kesalehan dan tanggung jawab sosial di tengah era kecerdasan buatan.
LDK bukan hanya sekadar pelatihan — tetapi awal perjalanan menuju kepemimpinan yang bijak, berakhlak, dan visioner.









 
 
 
 







0 comments:
Posting Komentar